Judul Buku | : | MEREDAM DENDAM | |
Pengarang | : | Gerson Poyk | |
Penerbit | : | Kakilangit Kencana | |
Cetakan | : | Ke-1 | |
Tahun Terbit | : | 2009 | |
Bahasa | : | Indonesia | |
Jumlah Halaman | : | 296 hlm | |
Kertas Isi | : | CD | |
Cover | : | Soft | |
Ukuran | : | 12 x 20 cm | |
Berat | : | 400 gram | |
Kondisi | : | Baru | |
Harga | : | Rp 30,000 | diskon 15% |
Bayar | : | Rp 25,500 | |
Stock | : | 1 |
MEREDAM DENDAM
Pengarang:
Gerson Poyk
Penerbit:
Kakilangit Kencana
SINOPSIS
Saat
menghadapi kertas putih untuk memulai menulis, saya tidak tahu apa yang akan
terjadi. Begitu kalimat pertama terekam, mengalirlah ribuah kalimat lain yang
melukiskan tata kehidupan ini. Tak henti-hentinya kalimat itu dating di
sepanjang malam kerja mengarang.
Adegan
demi adegan meluncur dari lubuk imajinasi saya. Jika imajinasi itu lahir dari
kecenderungan animal, misalnya imajinasi yang menjadi bagian dari libido, maka
karya saya itu akan menjadi karya pop, menjadi sastra wangi. Memang laku
dijual, tetapi saya akan merendahkan diri sendiri menjadi binatang jalang …
jika imajinasi saya menjadi bagian dari rasionalitas, maka karya kreatif saya
itu akan dimengerti untuk memasuki istana logos
Akan
tetapi ada pergulatan yang lebih intens ketika intuisi saya bergetar, sehingga
karya-karya saya bergulat dengan intuitif yang kecil. Di sini, di ranah ini
kita berhadapan dengan rumus yang merupakan pintu keindahan moral, sebuah rumus
yang kecil tetapi member manfaat besar kepada manusia dan kemanusiaan kita.
Dalam sastra ide kita meilhat hasil getaran intuitif ini, yakni rumus bare
maximum (kebutuhan maksimum) seorang individu
Saya
selalu berupaya agar karya intuitif ini bisa menginspirasi siapa pun …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar