Judul | HUKUM PIDANA 1 |
Pengarang | : Prof.Dr.Mr.H.A. Zainal Abidin Farid, S.H. |
Penerbit | : Sinar Grafika |
Cetakan Ke | : 3 |
Tahun Terbit | : 2010 |
Bahasa | : Indonesia |
Jumlah Halaman | : xiii + 448 |
Kertas Isi | : Hvs |
Cover | : Soft |
Ukuran | : 14.5 x 20 cm |
Berat | : 400 gram |
Kondisi | : Baru |
Harga | : Rp 98.000 Diskon 20% |
Bayar | : Rp 78.400 |
Stok | : 1 |
HUKUM PIDANA 1
Pengarang : Prof.Dr.Mr.H.A. Zainal Abidin Farid, S.H.
Penerbit : Sinar Grafika
DAFTAR ISI
KATA PENDAHULULUAN
BAB 1 PANDANGAN PENDAHULUAN
1.1 Hukum
Pidana
1.2 Tempta
dan Sifat Hukum PIdana
1.3 Pembagian
Hukum Pidana Lebih Lanjut
1.3.1
Hukum Pidana umum dan hukum pidana khusus
1.3.2
Hukum pidana tertulis dan hukum pidana tak
tertulis
1.3.3
Hukum pidana nasional dan hukum pidana
internasional
1.4 Ilmu
Hukum Pidana
BAB 2 ACTUS NON FACIT REUM NISI MENS SIT REA
1.1. Pendahuluan
1.2. Asas
Legalitas Sebagai Ukuran Adanya Delik
1.3 Actus
Non Facit Reum Nisi Mens Sit Rea
1.4 Mens
Rea
BAB 3 SEJARAH KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DI INDONESIA
BAB 4 SEKELUMIT PERBANDINGAN HUKUM ADAT PIDANA SULAWESI
SELATAN, COMMON LA, HUKUM PIDANA EROPA BARAT, DAN NEGARA-NEGARA SOSIALIS
BAB 5 PENAFSIRAN UNDANG-UNDANG PIDANA
1.1 Makna
Penafsiran Undang-undang
1.2 Jenis
Penafsiran
BAB 6 LINGKUNGAN KUASA BERLAKUKNYA KUUHP
6.1 Asas Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praeia Lege
Poenali
6.1.1 Sejarah dan Makna
6.1.2 Pro dan kontra asas
legalitas
6.1.3 Masalah analogi dalam
peradilan pidana
6.1.4 Sesuaikan asas nullum
delictum dengan weltanschauung bangsa Indonesia
6.2 Pengecualian Asas Legalitas
6.3 Asas Persoalan atau Nasionalitas Aktif
6.4 Asas Nasionalitas Pasif atau Asas Perlindungan
6.5 Asas Universalitas
6.6 Asas Teritorialitas dan Eksteritorialitas
6.6.1 Asas Teritorialitas
6.6.2 Asas Eksteritorialitas
BAB 7 LOCTUS DELICTI DAN TEMPUS DELICTI (TEMPAT DAN WAKTUNYA
DELIK)
7.1 Loctus Delicti
7.1.1. Teori
perbuatan meterieel
7.1.2 Teori alat
7.1.3 Teori
akibat
7.2 Tempus Delicti
BAB 8 DASAR PENIADAAN PIDANA
8.1 Pendahuluan
8.2 Dasar Peniadaan Pidana Umum (Algemene
Strafuitsluitingsgronden)
8.2.1
Ketidakmampuan bertanggung jawab
8.2.2 Dasay
paksa (overmacht; compulsion) ex pasal 48 KUHP
8.2.3 Pembelaan
Darurat atau Pembelaan Terpaksa (Noordweer; self defence)
8.2.4 Perbedaan
antara noodweer dan pelampauan pembelaan terpajsa (noodweerexces)
8.3 Dasar Peniadaan Pidana Khusus (Bijzondere
Strafutslutingsgroden)
8.4 Simpulan
BAB 9 TEORI-TEORI TENTANG SEBAB DAN AKIBAT (CAUSALITEIT)
9.1 Kausalitas pada Delik Commisisonis
9.2 Kasualitas pada Delik Ommisionis
9.3 Simpulan
BAB 10 DELIK DAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
10.1 Pendahuluan
10.2 Pengertian dan Unsur-unsur Delik Menurut Beberapa Orang
Sarjana Hukum
10.3 Actus Reus; Perbuatan Kriminal; Delik
10.3.1 Kelakuan; perbuatan
10.3.2 Unsur melawan hukum
10.4 Pertanggungjawaban Menurut Hukum Pidana
10.4.1 Kemampuan bertanggungjawab
10.4.2 Kesengajaan (dolus; opzet)
10.4.3 Jenis kesengajaan
10.4.4 Error, dwaling
(kekhilafan)
10.4.5 Cilpa lata (kealpaan dan
kelalaian)
BAB 11 TEKNIK PERUMUSAN DELIK MENURUT KUUH PIDANA INDONESIA
BAB 12 JENIS DELIK
BAB 13 SUBYEK HUKUM PIDANA
BAB 14 DASAR PENIADAAN PIDANA
BAB 15 DASAR PEMBERATAN PIDANA
BAB 16 DASAR PERINGATAN PIDANA
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar