Judul | : | PELAUT CILIK YANG TABAH | |
Pengarang | : | Eka Wardhana | |
Penerbit | : | Rosda | |
ISBN | : | 979-514-661-0 | |
Cetakan Ke | : | Cet 1 | |
Tahun Terbit | : | 2007 | |
Bahasa | : | Indonesia | |
Jumlah Halaman | : | 22 | |
Kertas Isi | : | HVS | |
Cover | : | Soft | |
Ukuran | : | 20,5 x 28 cm | |
Berat | : | 100 Gram | |
Kondisi | : | Baru | |
Harga | : | Rp. 13.000 | discont 20% |
Bayar | : | Rp. 10.400 | |
Stock | : | 1 |
PELAUT CILIK : Eka Wardana
Ismail seorang anak yatim piatu. la hanya ditemani
sahabatnya, Nunur, si burung nuri. la ingin sekali menjadi pelaut. Suatu
ketika, ada sebuah kapal yang akan berlayar ke padang es. Kapal itu membawa
bahan makanan untuk menolong para ilmuwan yang tersesat. Karena terdorong oleh
keinginannya, Ismail mengajukan diri untuk ikut serta. Melihat keberanian dan
kesungguhan yang terpancar pada diri Ismail, Kapten Adam pun mengizinkannya.
Berlayarlah kapal bulan sabit mengarungi samudera. Namun,
perjalanan tidak berjalan mulus. Kapal bulan sabit diterjang badai. Kemudian
perjalanan mereka tiba di laut penggorengan yang sangat panas. Para awak kapal
seorang demi seorang pulang dengan menggunakan sekoci.
Berhasilkah mereka menyelamatkan para ilmuwan di padang es?
Bagaimana
dengan Nuh, si ikan paus, yang pernah diselamatkan?
dengan Nuh, si ikan paus, yang pernah diselamatkan?
Sebuah kisah yang menarik untuk anak, yang menunjukkan
sikap, bahwa di kala menghadapi cobaan, kita harus ingat dan berserah diri
kepada Sang Pencipta. Seperti yang selalu dinyanyikan Ismail,
“Bila yang terkasih telah tiada
Ingatlah kawan, pada Allah semata
Nanti kau juga akan merasakan juga
Kasih saying Allah ada di
mana-mana”
KEMBALI KE HALAMAN AWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar