TOKO BUKU RAHMA

TOKO BUKU DISKON SEPANJANG MASA, DISKON s/d 50%
Sedia buku TK/ PAUD, SD, SMP/SMK, Soal-soal ujian, UAN, UASBN, SBMPTN, Evaluasi Ulangan Umum, Agama Islam, Umum, Perguruan Tinggi: Ekonomi, Akuntansi, manajemen, pajak, hukum, undang-undang, mipa, fisika, kimia, biologi, matematika, elektro, listrik, teknik industri, kimia, arsitektur, sipil, lingkungan, perawat, bidan, kedokteran, atlas, statistika, metodologi penelitian kualitatif, kuantitatif, pendidikan, penelitian tindakan kelas PTK, penelitian tindakan sekolah PTS, penulisan skripsi, tesis, disertasi, agama, syariah, proses belajar mengajar, komunikasi, jurnalistik, komputer, dll.

KONTAK

HP/WA 0856 0196 7147
email tokobukuantik@gmail.com

Mengingat kapasitas Blog terbatas dan saat ini blog sudah mulai penuh, maka untuk buku-buku baru silahkan lihat di web TB. RAHMA yang baru :
www.tokobukurahma.com

Sabtu, 23 Juni 2012

SIRAH

Judul : SIRAH
Pengarang : AY. Suharyono
Penerbit : Wedatama Widya Sastra
ISBN : 979-96530-3-7
Cetakan Ke : 1
Tahun Terbit : 2001
Bahasa : Jawa
Jumlah Halaman : 270
Kertas Isi : CD
Cover : Soft
Ukuran : 10 x 18 cm
Berat : 200 gram
Kondisi : Baru
Harga : Rp. 17.000 discont  20%
Bayar :  Rp. 13.600 
Stock : 1

PRATELAN ISI :


Kampanye

Desa Jati Dhoyong

Setiyare Joyo Dengkek

Gunung Srumbung

Nyendikani Dawuh

Ujian

Wiwit Panas

Pemilur

Rembulan Moblong - Moblong


RESENSI:

(Novel berbahasa Jawa)
“…nyuwun pangapunten yen kula kepeksa ngganggu. Kula nyuwun ngampil sirah panjenengan kangge nggayuh pepenginan amrih gesang kula sabrayat saged sakeca ….”
(“… mohon maaf apabila saya mengganggu. Saya meminjam kepala anda untuk menggapai keinginan agar hidup kami sekeluarga dapat bahagia ….”)
Dan kepala orang mati itulah yang disyaratkan oleh dukun Kenci sebagai jalan kemenangan bagi Joyo Dengkek pada pemilihan lurah. Ketika keinginan sudah membutakan nalar, maka segala cara harus dilakukan. Di antara gempita kampanye yang penuh intrik dan politik uang, Joyo Dengkek yang hanya lulusan sekolah dasar ikut mencalonkan diri. Ia menempuh cara lain: pergi ke dukun. Ia harus mencari cumplung ‘kepala manusia yang sudah meninggal dan dikuburkan’ sebagai salah satu syarat. Dengan segala lika-liku nafsu kemanusiaan, Joyo Dengkek memenangkan pemilihan lurah justru karena kesederhanaannya

KEMBALI KE HALAMAN AWAL   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar