Judul | : | AKAR KEKERASAN | |
Pengarang | : | Erich Fromm | |
Penerbit | : | Pustaka Pelajar | |
ISBN | : | 979-9289-35-4 | |
Cetakan Ke | : | 4 | |
Tahun Terbit | : | 2008 | |
Bahasa | : | Indonesia | |
Jumlah Halaman | : | xxxvii + 755 | |
Kertas Isi | : | HVS | |
Cover | : | Soft | |
Ukuran | : | 15,5 x 24 cm | |
Berat | : | 1.000 gram | |
Kondisi | : | Baru | |
Harga | : | Rp. 125.000 | discont 20% |
Bayar | : | Rp. 100.000 | |
Stock | : | 1 |
DAFTAR ISI :
PRAKATA
TERMINOLOGI
PENDAHULUAN
BAGIAN 1. INSTINGTIFISME, BEHAVIORISME, PSIKOANALISIS
BAB 1. INSTINGTIFIS LAMA
Neoinstingfis: Sigmund Freud dan Konrad LorenzKonsep Agresi Freud
Teori Agresi Lorenz
Freud dan Lorenz: Persamaan dan Perbedaan Mereka
"Pembuktian" dengan Analogi
Simpulan-Simpulan Mengenai Perang
Pemujaan Terhadap Revolusi
BAB 2. ENVIRONMENTALIS DAN BEHAVIORIS
Environmentalisme Era PerpecahanTujuan dan Nilai-Nilai
Sebab-sebab Kepopuleran Skinerisme
Behaviorisme dan Agresi
Mengenai Eksperimen Psikologi
Teori Frustasi-Agresi
BAB 3. INSTINGTIFISME DAN BEHAVIORISME: PERBEDAAN DAN PERSAMAANNYA
Landasan UmumPandangan-pandangan Terkini
Latar Belakang Politik dan Sosial Kedua Teori
BAB 4. PENDEKATAN PSIKOANALISIS TERHADAP PEMAHAMAN TENTANG AGRESI
Ikhtisar
BAGIAN 2. BUKTI YANG MENENTANG TESIS INSTINGTIFIS
BAB 5. NEUROFISIOLOGI
Hubungan Psikologi dengan NeurofisiologiOtak sebagai Basis Perilaku Agresif
Fungsi Defensif Agresi
Insting Penyelamatan Diri
Pemangsaan dan Agresi
BAB 6. PERILAKU BINATANG
Agresi dalam KeterbelakanganAgresi dan Keberjejalan Manusia
Agresi di Alam Bebas
Teritorialisme dan Dominasi
Keagresifan di Kalangan Mamalia Lain
Apakah Manusia Memiliki Sarana Pencegah Dorongan Membunuh?
BAB 7. PALEANTOPOLOGI
Apakah Manusia Merupakan Satu Spesies?Benarkah Manusia Merupakan Binatang Pemangsa?
BAB 8. ANTROPOLOGI
Agresi dan Pemburu PrimitifPerang Primitif
Revolusi Neolitik
Masyarakat Pra-Sejarah dan 'Fitrah Manusia'
Revolusi Perkotaan
Keagresifan dalam Budaya Primitif
Analisis Mengenai Tiga Puluh Suku Primitif
Sistem A: Masyarakat-masyarakat Pecinta Kehidupan
Sistem B: Masyarakat Non-destruktif-agresif
Sistem C: Masyarakat Destruktif
Contoh-contoh dari Ketiga Sistem
Indian Zuni (Sistem A)
Suku Manu (Sistem B)
Suku Dobu (Sistem C)
Bukti Kedestruktifan dan Kekejaman
BAGIAN 3. RAGAM AGRESI KEDESTRUKTIFAN BESERTA KONDISI-KONDISINYA
BAB 9. AGRESI LUNAK
PendahuluanAgresi Semu
Agresi Aksidental
Agresi Permainan
Agresi Penegasan-diri
Agresi Defensif Perbedaan Antara Manusia dan Binatang
Agresi dan Kebebasan
Agresi dan Narsisme
Agresi dan Perlawanan
Agresi Kompromis
Agresi Instrumental
Mengenai Sebab-sebab Perang
Syarat-syarat Bagi Berkurangnya Agresi Defensif
BAB 10. PREMIS-PREMIS TENTANG AGRESI JAHAT
Ulasan PembukaFitrah Manusia
Kebutuhan Eksistensial Manusia dan Bermacam Hasrat yang Berakarkan-Karakter- Kerangka Orientasi dan Ketaatan
Ke-berakar-an
Kemanunggalan
Keefektifan
Kegairahan dan Perangsangan
Depresi Kronis yang Menjenuhkan
Struktur Karakter
Syarat Perkembangan Hasrat yang Berakarkan-Karakter
Syarat-syarat Neurofisiologis
Kondisi Sosial
Mengenai Rasionalitas Insting dan Hasrat
Fungsi Kejiwaan Hasrat
BAB 11. AGRESI JAHAT: KEKEJAMAN DAN KEDESTRUKTIFAN
Kedestruktifan NyataBentuk-bentuk Spontan
Catatan Sejarah
Kedestruktifan Kesumat
Kedestruktifan Ekstatik
Pemujaan Kedestruktifan
Kern, Von Salamon: Kasus Klinis tentang Pemujaan Kedestruktifan
Karakter Destruktif: Sadisme
Contoh-contoh Sadisme-Masokisme Seksual
Joseph Stalin: Kasus Klinis Sadisme Non-seksual
Sifat Sadisme
Kondisi-Kondisi yang Membangkitkan Sadisme
Heinrich Himmler: Kasus Klinis Sadisme Anal-Penimbun
Ikhtisar
BAB 12. AGRESI JAHAT: NEKROFILIA
Konsep TradisionalKarakter Nekrofilia
Impian Nekrofilis
Tindakan-tindakan Nekrofilis tak-Disadari
Bahasa Nekrofilia
Hubungan antara Nekrofilia dengan Pemujaan Teknik
Hipotesis tentang Inses dan Odipus Kompleks
Hubungan Insting Kematian dan Insting Kehidupan versi Freud terhadap Nekrofilia dan Biofilia
Prinsip-prinsip Klinik Metodologis
BAB 13. AGRESI JAHAT: ADOLF HITLER KASUS KLINIS NEKROFILIA
Ulasan PembukaAsal-Usul dan Masa Kecil Hitler
Klara Hitler
Alois Hitler
Dari Masa Bayi Hingga Usia 6 Tahun (1889-1895)
Dari Usia 6 Hingga 11 Tahun (1895-1900)
Pra-remaja dan Remaja: Usia 11 hingga 17 tahun (1900-1906)
Wina (1907-1913)
Munich
Komentar Tentang Metodologi
Kedestruktifan Hitler
Pengekanngan Kedestruktifan
Aspek Lain dalam Kepribadian Hitler
Hubungannya dengan Wanita
Keistimewaan dan Bakat
Lapisan (Veneer)
Tuna-Kehendak dan-Realisme
Catatan Kaki
EPILOG: MENGENAI AMBIGUITAS HARAPAN
LAMPIRAN:
Teori Freud tentang Keagresifan dan KedestruktifanEvolusi KOnsep Freud Mengenai Keagresifan dan Kedestruktifan
Analisis Perubahan dan Kritik Terhadap Teori Freud mengenai Insting Kematian dan Eros
Kelebihan dan Kekurangan Insting kematian
Kritik Terhadap Substansi Teori
Prinsip Pengurangan Kegairahan: Landasan bagi Prinsip Kegembiraan dan Insting Kematian
REFERENSI
INDEKSKEMBALLI KE HALAMAN AWAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar