TOKO BUKU RAHMA

TOKO BUKU DISKON SEPANJANG MASA, DISKON s/d 50%
Sedia buku TK/ PAUD, SD, SMP/SMK, Soal-soal ujian, UAN, UASBN, SBMPTN, Evaluasi Ulangan Umum, Agama Islam, Umum, Perguruan Tinggi: Ekonomi, Akuntansi, manajemen, pajak, hukum, undang-undang, mipa, fisika, kimia, biologi, matematika, elektro, listrik, teknik industri, kimia, arsitektur, sipil, lingkungan, perawat, bidan, kedokteran, atlas, statistika, metodologi penelitian kualitatif, kuantitatif, pendidikan, penelitian tindakan kelas PTK, penelitian tindakan sekolah PTS, penulisan skripsi, tesis, disertasi, agama, syariah, proses belajar mengajar, komunikasi, jurnalistik, komputer, dll.

KONTAK

HP/WA 0856 0196 7147
email tokobukuantik@gmail.com

Mengingat kapasitas Blog terbatas dan saat ini blog sudah mulai penuh, maka untuk buku-buku baru silahkan lihat di web TB. RAHMA yang baru :
www.tokobukurahma.com

Kamis, 08 September 2011

DARI SISTEM TEBAS DAN BAKAR KE PEREMAJAAN KEMBALI (Revolusi Hijau di Dataran Tinggi Indonesia)


Judul : DARI SISTEM TEBAS DAN BAKAR KE PEREMAJAAN KEMBALI (Revolusi Hijau di Dataran Tinggi Indonesia)
Pengarang : Francois Ruf - Frederic Lancon
Penerbit : Salemba Empat
ISBN : 979-691-232-5
Cetakan Ke : 1
Tahun Terbit : 2005
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : 366 hlm
Kertas Isi : HVS
Cover : Soft
Ukuran : 21 x 26 cm
Berat :

Kondisi : Baru
Harga : Rp. 99.900 discont  20%
Bayar :  Rp. 79.920 
Stock
1

DAFTAR ISI :

  1. Inovasi di Dataran Tinggi Indonesia
  2. Inovasi teknis dan Produksi Peternakan
  3. Waduk Penampungan Air untuk Irigasi Pelengkap
  4. Hambatan dalam Mengadopsi Teknologi Tanaman Pangan di Area Dataran Tinggi
  5. Pengenalan Produksi Sayur-sayuran
  6. Tanaman Jahe dan Tanaman Musiman dalam Pertanian Berbasis Tanaman Perkebunan
  7. Tanaman Perkebunan dan Sistem Penanaman Padi: Kakao di Malinau
  8. Dari Budi Daya lorong ke Perkebunan Jambu Mede
  9. Kopi dan Sistem-sistem Agroforestri
  10. Vanili pada kebun Kopi
  11. Produksi Intensif Jeruk
  12. Sistem Agroforesti Karet Unggul
  13. Penggerek Buah Kakao dan Pestisida
  14. Adopsi Kakao
  15. Peremajaan Tanaman Setelah Alang-alang
  16. Peremajaan Tanaman Kopi Sumatra Selatan
  17. Faktor Harga Nonharga dalam Revolusi Hijau
  18. Kesimpulan: Terobosan Teknis dan Swadaya Petani Dataran Tinggi
KOTAK :
  1. Isu-isu Teknologi di Dataran Tinggi yang Didiskusikan di Literatur
  2. Kebakaran Perkebunan dan Hutan di Indonesia, 1977
  3. Pengambilan Keputusan untuk Menanam kembali Tanaman Berkayu
TABEL
  1. Gambaran Umum: Memperkenalkan Bentuk-bentuk baru dari Modal pada Sistem Pertanian
  2. Daerah Penelitian di Kepulauan Nusa Tenggara
  3. DAerah Penelitian di pulau Sulawesi dan Maluku
  4. DAerah Penelitian di Pulau Jawa
  5. Zona Agroekologi Indonesia dalam Persentase Total Area Pertanian
  6. Penggunaan Tanah di Indonesia, rata-rata tahun 1984-1990 ('000ha)
  7. Jumlah Referensi yang Dikaji, Berdasarkan Subjek dan Luas
  8. Hasil Penjualan ternak dari Penghasilan Petani pada Berbagai Sistem Pertanian yang Berbeda
  9. Input Tenaga Kerja untuk Setiap pola Penanaman Berbeda, jam, per hektar
  10. Biaya dan Imbal hasil Berdasarkan Pola Penanaman, per hektar Area Panen di Kabupaten Majalengka, Musim Tanam 1988-1989, ribuan rupiah
  11. Rasio harga jahe dan beras, tahun 1950-1970
  12. Harga kopi dan jahe serta produksi jahe di Kabupaten Rejang lebong
  13. Perkiraan petani tentang produktivitas jahe, jumlah kelipatan bibit yang ditanam sebelum virus menyerang
  14. Komponen biaya dan keuntungan jahe umur 9 bulan, per hektar tahun 1989 untuk produktivitas sebesar 3,5 kali jumlah bibit yang ditanam
  15. Komponen biaya untuk keuntungan jahe umur 9 bulan, per hektar tahun 1992 untuk produktivitas sebesar 5 kjali jumlah bibit yang ditanam
  16. Penggunaan lahan di desa Tanjung Lapang, tahun 1995-1996, dalam hektar
  17. Luas daerah tanam perkebunan utama di provinsi Nusa Tenggara ('000 ha)
  18. Survei data populasi penduduk dan sistem pertanian di dua desa, kecamatan sinjai barat, 1996
  19. Harga vanili dan kopi, 1991 - 1996
  20. Estimasi biaya dan hasil tunai tanaman jeruk, per hektar
  21. Distribusi penanaman karet pada berbagai proyek, 1970-1998
  22. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi pestisida di Sebatik dan Maluku
  23. Input dan Output pada Kebun Ahmad, tahun 1993-2001
  24. Rata-rata produktivitas kakau, pendapatan, dan adopsi pestisida di Noling, dua pertiga kebun pada tanah rata dan sepertiga di perbukitan, Sulawesi Selatan, tahun 1997-2001
  25. Rata-rata produktivitas kakao, pendapatan dan adopsi pestisida di Tampumea, hampir semua kebun di perbukitan, Sulawesi selatan, tahun 1997-2001
  26. Jumlah aplikasi penyemprotan per tahun petani Sulawesi, tahun 1999-2001
  27. Persentase sumber modal awal dan simpanan sebelum migrasi di tiga desa
  28. Produktivitas, harga, penghasilan, dan penggunaan pupuk pada kebun kakao di Noling dan Tampumea, Sulawesi selatan
  29. Estimasi rente hutan dan investasi awal pada kakao di pegunungan pada tahun 1997 (Tampumea, Sulawesi selatan) (AS$ per hektar, kecuali dinyatakan lain)
  30. Estimasi rente hutan dan faktor produksi kakao di pegunungan pada tahun 1997 (Tampumea, sulawesi selatan)
  31. Estimasi biaya produksi dan rente hutan di pegunungan pada tahun 1997 Sen Dolar AS per kilogram
  32. Rente kesuburan tanah rata dan produksi kakao pada tahun 1997
  33. Rente tanah rata dan biaya produksi kakao pada tahun 1997 tidak termasuk biaya depresiasi
  34. Harga kakao rata-rata pada tanah rata dan pegunungan di kawasan Noling, Sulawesi Selatan, 1995-2001 (rupiah kecuai dinyatakan lain)
  35. Estimasi Rente HUtan dan Investasi awal, termasuk pengaruh penggunaan herbisida, 1997 (AS$ kecuali dinyatakan lain)
  36. Distribusi penanaman baru dari satu tahun harga turun (kepahiang, bengkulu) dalam persen
  37. Pengaruh ukuran kepemilikan keluarga pada siklus hidup tanaman kopi
  38. Sejarah migrasi dan siklus hidup tanaman kopi
  39. Pengaruh umur petani pada siklus hidup tanaman kopi
  40. Perbandingan biaya input produksi dan barang lainnya pada tahun 1997 sebelum dan sesudah kenaikan harga kakao, 1997
  41. Perbandingan biaya input produksi dan barang lainnya, tahun 2001-2002
FIGUR
  1. Variasi dan pola curah hujan di dataran tinggi (mm)
  2. Model pembangunan berkelanjutan di dataran tinggi
  3. Porsi lahan komoditas bahan pangan utama dari area lahan basah dan lahan kering di Jawa, rata-rata tahun 1985-1990, hektar
  4. Perubahan dalam pola penanaman untuk katagori lahan yang berbeda di Kabupaten Majalengka
  5. Kecamatan Kepahing dan Perkiraan Tahun Adopsi Jahe di setiap desa
  6. Tanggal kedatangan kaum pendatang, penerima informasi pertama tentang kakao, dan adopsi pertama kakao
  7. Kalender pertanian untuk tiga kebun pada usaha tani di Noling, Juni
  8. Kalender pertanian untuk tiga kebun pada usaha tani di Noling, Oktober - November
  9. Produktivitas kopi robusta dan Cik Ari
  10. Sistem pola penanaman alternatif
  11. Jumlah penanaman dan rasio harga kopi/jahe
  12. Penanaman baru, peremajaan tanaman dan rasio harga kopi/jahe
  13. Adopsi pestisida oleh pendatang asing dan harga kakao (Aoubre Timur, Pantai Gading)
  14. Adopsi pupuk dan harga Kakao
  15. Tren Konsumsi pangan mingguan dengan pertumbuhan pangan per kapita bulanan
PETA




KEMBALI KE HALAMAN AWAL 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar